Selasa, 19 Mei 2009

Pedrosa Luput Seperti Rossi




Minggu, 17/05/2009 21:53 WIB

Kris Fathoni W - detiksport
Le Mans - Dani Pedrosa mengaku ganti ban terlalu dini seperti Valentino Rossi. Bisa finis di posisi tiga, Pedrosa pun senang karena luput dari nasib yang menimpa Rossi.

Start dari posisi terdepan, laju Pedrosa kurang mengesankan di awal balapan. Itu mengapa dia kemudian bergegas melakukan pergantian motor untuk menggunakan ban kering.

Strategi ini ternyata kurang tepat karena terlalu cepat. Rossi yang melakukan pergantian di waktu yang sama dengan Pedrosa bahkan jadi korban dan harus finis di posisi paling belakang.


Itu mengapa, finis ketiga pun dirasa Pedrosa sudah memuaskan. "Itu adalah podium luar biasa untuk saya karena dengan ban basah saya tak terlalu cepat. Saya lambat dan kemudian saya memutuskan ganti ban, tapi ini terlalu dini. Saya berhenti di saat yang sama dengan Rossi dan saya melihatnya jatuh di depan saya."

Usai melakukan pergantian tersebut, Pedrosa terus menambah kecepatan dan membenahi laju yang sempat mengecewakan. Akhirnya di putaran terakhir, pembalap Honda itu bisa memastikan tempat ketiga usai melewati rekan setimnya, Andre Dovizioso.

"Saya (awalnya) tak bisa melihat di mana yang kering atau basah. Di lap pertama dengan ban basah saya sangat lambat. Saya pikir waktunya sekitar 1 menit 55 detik. Saya banyak kehilangan waktu."

"Tapi setelah itu saya mulai melaju dan lebih percaya diri, dan semakin cepat. Di lap terakhir saya mencapai puncaknya dan meraih podium, jadi saya senang," demikian rider Spanyol tersebut di Autosport.
( krs / arp )

Kegagalan Cuma Bikin Rossi Kian Termotivasi



Senin, 18/05/2009 07:00 WIB

Kris Fathoni W - detiksport
Le Mans - MotoGP Prancis berakhir dengan kekecewaan buat Valentino Rossi yang juga kehilangan posisi di puncak klasemen. Tapi dia tetap optimistis segera bangkit karena seri berikutnya dihelat di rumahnya sendiri, Italia.

Di Le Mans, Minggu (17/5/2009), posisi start cukup menjanjikan ditempati Rossi, yakni posisi empat. Dengan posisi tersebut, peluang jadi juara untuknya sebenarnya berpotensi dia capai.

Tengok seri sebelumnya di Jerez awal Mei ini saat Rossi start di posisi sama. Posisi start empat kala itu tak menghambat Rossi mencapai podium satu.

Akan tetapi, kisah sukses serupa tak terulang kali ini. Mengawali balapan dengan kurang meyakinkan, Rossi dengan cepat masuk ke pit untuk melakukan penggantian ban motor. Ini adalah awal dari capaian buruknya.


Selepas masuk pit, Rossi malah jatuh dari motor dan meluncur ke luar lintasan kendati masih bisa meneruskan balapan. Tapi kesialan si Italiano belum berhenti.

The Doctor lantas kehilangan waktu berharga lagi karena terkena penalti akibat terlalu cepat melajukan YZR-M1 yang dia tunggangi di pitlane.

Alhasil, meski sudah berusaha keras menggeber kecepatan, plus berharap ada pembalap di depannya yang retired, Rossi harus puas mengakhiri balapan tanpa angka karena finis paling belakang di posisi 16. Ini adalah kali pertama musim ini dia membalap tanpa poin.

Selain itu, pupus juga asa Rossi mencatat kemenangan ke-99 di Le Mans demi meretas peluang membuat kemenangan ke-100 di Italia, yang jadi seri berikutnya. Kecewa sudah pasti. Tapi alih-alih ditenggelamkan kekecewaan, Rossi memilih mengalihkan bidikan ke Mugello.

"Sangat disayangkan, jadi kami akan mulai dari awal lagi di Mugello," ucap Rossi di Autosport.

Rossi yang kini digeser Lorenzo ke posisi dua klasemen pembalap pun yakin kalau hasil mengecewakannya di Le Mans saat ini hanya akan jadi pelecut semangatnya di Mugello nanti. "Sekarang kami akan ke Mugello, GP yang jadi rumahku, di mana aku mungkin akan lebih termotivasi ketimbang biasanya!"


Juventus Gagal Dekati Milan



Minggu, 17/05/2009 22:24 WIB

Arya Perdhana - detiksport
Turin - Juventus gagal memaksimalkan kekalahan yang diderita AC Milan kemarin. Menjamu Atalanta, La Vecchia Signora harus puas dengan satu angka hasil dari skor imbang 2-2.

Hasil ini membuat Juventus gagal merapatkan jarak dengan Milan yang ada di posisi dua. Nilai Bianconeri saat ini adalah 68, selisih tiga di belakang Rossoneri yang kemarin dihantam Udinese.

Jalannya pertandingan
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Olimpico Turin, Minggu (17/5/2009), Juve kebobolan terlebih dahulu pada fase awal pertandingan, tepatnya pada menit kedua.

Mendapat umpan dari Cristiano Doni, Luca Cigarini melepaskan tendangan yang tidak kencang ke gawang Juve. Tetapi tendangan itu berbuah gol karena berbelok arah akibat mengenai kaki bek Juve.



Juve beruntung punya Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang. Menit 14, dari umpan Giorgi Garics, Doni berhasil melepaskan tendangan tetapi Buffon berhasil mengusir bola dengan kaki.

Menit ke-26, Juve akhirnya berhasil menyeimbangkan keadaan. Umpan Carvalho Amauri kepada Pavel Nedved disodorkan ke Vincenzo Iaquinta yang tanpa kesulitan menjebol gawang Atalanta. Skor pun 1-1.

Juve hanya perlu menunggu sepuluh menit untuk berbalik unggul. Cristiano Zanetti melesakkan bola dengan tendangan keras dari luar kotak penalti menyambut bola muntah hasil tendangan sudut.

Atalanta gagal menyamakan kedudukan di menit 42. Dari umpan silang yang dikirim Garics, Marino Defendi menendang si kulit bundar dari jarak lima meter tetapi arahnya jauh melambung.

Kegagalan itu ditebus pada menit terakhir babak pertama. Bermula dari sebuah korner, bola disundul Gianvito Plasmati ke arah Maximilliano Pellegrino yang dengan mudah menanduk bola jadi gol.

Lima menit setelah restart babak kedua, Atalanta membuang sebuah peluang emas. Lolos dari jebakan off-side, Alessio Cerci tinggal berhadapan dengan Buffon tetapi tendangannya bisa ditahan sang kiper.

Bila sebelumnya kans Atalanta digagalkan Buffon, giliran mistar menggagalkan mereka pada menit 54. Sebuah tendangan jarak jauh Cigarini melabrak mistar dan keluar lapangan.

Sepuluh menit jelang bubaran, kembali mistar menggagalkan Atalanta. Kali ini, tendangan deras Plasmati dari dalam kotak penalti membentur mistar, jatuh ke bawah tetapi masih di depan garis gawang dan disapu pertahanan Juve.

Semenit sebelum laga benar-benar harus disudahi, Juve harus gigit jari ketika kiper Andrea Consigli menggagalkan tendangan Iaquinta dan Alessandro del Piero. Hasil 2-2 pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Susunan pemain
Juventus: Buffon; Grygera, Legrottaglie, Mellberg, De Ceglie (Zebina 78); Camoranesi, Zanetti (Trezeguet 72), Poulsen, Nedved; Amauri (Del Piero 61), Iaquinta0

Atalanta: Consigli; Garics (Pellegrino 42), Capelli, Manfredini, Bellini; Defendi, Cigarini, Parravicini, Cerci (Peluso 70); Doni, Plasmati


Google Street View Kembali Tuai Kecaman




Senin, 18/05/2009 07:12 WIB

Santi Dwi Jayanti – detikinet
Jakarta - Layanan Street View milik Google lagi-lagi tersandung masalah. Giliran Jepang yang kali ini berontak. Mereka protes gara-gara pemasangan kamera Google yang dinilai 'terlalu tinggi'.

Sejak penerapannya, Street View yang dibidani oleh Google banyak mendapat kecaman yang sebagian besar terkait dengan pelanggaran privasi. Dan kini saat ia beroperasi di Jepang, pun tak luput dari masalah serupa.

Akibat pemasangan kamera yang dianggap terlalu tinggi dari kendaraan yang mengangkutnya, Google menuai sejumlah keluhan dari masyarakat. Kamera yang terlalu tinggi tersebut memungkinkan Google 'menerobos' seluruh celah dalam kamar-kamar pribadi yang tentu saja tidak semuanya berkenan dengan itu.




Google berpikir dengan ketinggian kamera yang dipasang, mereka bisa mendapatkan gambar dengan kualitas tinggi, dengan tetap menghormati privasi dari pemilik rumah. Namun tetap saja, hal ini masih 'cacat'.

Protes yang masyarakat layangkan juga mengandung desakan pada Google untuk mengambil ulang semua gambar. Mencoba untuk berbesar hati, Google pun akhirnya bersedia menurunkan ukuran ketinggian kamera sepanjang 40cm.

"Kami telah menurunkan ketinggian kamera merujuk pada karakteristik unik yang dimiliki jalan-jalan di Jepang; jalan-jalan tersebut cenderung sempit, tanpa trotoar dan driveways, rumah-rumahnya pun dibangun dekat dengan jalan," kilah Google dan dikutip detikINET dari BBC, Senin (18/5/2009).

Ini merupakan layangan protes yang pertama kali kepada Street View. Sebelumnya, Yunani telah memblokirnya juga karena masalah privasi. Hal serupa dilakukan pula di Inggris dan juga Pentagon.

Namun Google sepertinya tidak gentar dan akan terus melanjutkan hidup layanan yang kompatibel dengan Google Map dan Google Earth ini. Di usianya yang ke-2, Street View telah mampu meng-cover 9 negara, termasuk Amerika. Dan ia akan terus berputar serta menjelajah penjuru seluruh seluruh Eropa.

Pesta Inter Sempurna




Senin, 18/05/2009 03:42 WIB

Arya Perdhana - detiksport
Milan - Inter Milan melengkapi kepastian hadirnya gelar juara Liga Italia dengan sempurna. Nerazzurri sukses menggelontor Siena dengan skor tiga gol tanpa balas.
Tiga gol yang tercipta di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (18/5/2009) dinihari WIB, masing-masing diceploskan oleh Esteban Cambiasso, Mario Balotelli dan Zlatan Ibrahimovic.

Kemenangan ini mengantar koleksi poin Inter bergerak ke angka 78. Sementara bagi Siena, kalah juga tidak terlalu berpengaruh mengingat mereka sudah cukup aman dari degradasi di posisi 14 dengan 43 angka.

Jalannya pertandingan
Inter dikejutkan oleh peluang pertama yang sudah didapat Siena pada menit keempat. Sebuah tendangan Emmanuel Calaio memaksa kiper Julio Cesar menepis bola dan mengamankan gawangnya.


Setelah buntu di puluhan menit berikutnya, Inter memecah kesunyian dengan gol pembuka semenit jelang turun minum. Sebuah tendangan Dejan Stankovic dimentahkan kiper Gianluca Curci, tetapi Cambiasso dengan cepat menyergap si kulit bundar dan gol.

Tujuh menit babak kedua berjalan, Inter menggandakan keunggulannya. Balotelli berhasil lolos dari jebakan off-side setelah mendapat umpan dari Luis Figo. Balotelli mengitari Curci sebelum mencetak golnya. 2-0 bagi tuan rumah.

Siena belum menyerah meski tertinggal dua gol. Hanya berselang dua menit, sebuah sundulan Calaio nyaris menjadi gol tetapi tiang mencegahnya di saat Cesar sudah mati langkah.

Kembali sebuah peluang menghampiri Siena di menit 59. Sebuah tendangan keras dilepaskan Daniele Galloppa dari jarak jauh tetapi Cesar dengan jitu menepisnya.

Tiga perempat jam waktu berjalan, Galloppa mendapat peluang lagi. Sepakan deras sang gelandang kembali memaksa Cesar beraksi menyelamatkan gawangnya dengan sebuah tepisan.

Di saat tertekan seperti itu, Inter akhirnya mencetak gol ketiga semenit kemudian. Mendapat umpan panjang dari belakang, Ibrahimovic mencetak gol dengan melewatkan bola di sela kaki Curci.
Galloppa benar-benar mengutuki ketidakberuntungannya hari ini. Menit 79, giliran Paolo Orlandoni yang menggantikan posisi Cesar di bawah mistar yang menepis tendangan kerasnya.

Skor 3-0 bagi kemenangan Inter akhirnya bertahan hingga wasit menyudahi pertandingan.

Susunan pemain
Inter: Julio Cesarn (Orlandoni 78); Zanetti, Samuel, Cordoba, Chivu; Stankovic, Muntari, Cambiasso; Figo (Santon 63), Ibrahimovic, Balotelli (Mancini 74)
Siena: Curci; Ficagna, Brandao, Portanova, Del Grosso; Vergassola, Codrea (Coppola 46), Kharja (Jarolim 46), Galloppa; Ghezzal, Calaio


Stoner Langsung Tunggu Mugello



Senin, 18/05/2009 06:15 WIB

Kris Fathoni W - detiksport
Le Mans - Hasil tak memuaskan dituai Casey Stoner di Le Mans. Itu mengapa si rider Ducati yang kecewa sudah sangat menantikan seri selanjutnya di Mugello, Italia.

Start di posisi tiga, Stoner harus puas finis di posisi lima, Minggu (17/5/2009). Itu membuatnya tergeser ke posisi tiga klasemen sementara pembalap, dengan poin setara Valentino Rossi.

"Saya sangat kecewa karena saya pikir kami sama sekali tak menyadari potensi kami hari ini, motor (dengan pengaturan untuk lintasan) basah yang kami pakai untuk memulai memiliki masalah besar dan saya tak bisa mendapatkan traksi yang pas di lap pemanasan," sesal Stoner di F1SA.



Dengan motor yang terasa kurang enak tersebut, Stoner memaksa terus melajukannya karena merasa lintasan belum cukup kering untuk beralih ke ban slick. Tapi, masalah tetap mengendala saat dia sudah berganti ban.

"Kemudian ketika saya berganti dengan motor lainnya, ada masalah dan usai empat lap saya harus mengendurkan cengkeraman tangan dari gas saat lintasan lurus untuk memperbaikinya. Setelah itu saya merasa lebih baik, motornya jadi lebih nyaman dan saya bisa melaju sesuai dengan potensi yang ada."

"Saya pikir jika bukan karena itu, hari ini kami akan bisa bertarung berebut podium, tapi sayangnya hal ini kadang-kadang terjadi dan kami hanya berharap keadaan jadi lebih baik kali lain," urai dia.

Dengan hasil kurang memuaskan tersebut, tak ayal Stoner sudah langsung fokus ke balapan selanjutnya di Italia. Di gelaran akhir Mei itulah dia berharap bisa kembali mencatat lebih memikat.

"Saya sekarang sangat menantikan Mugello, salah satu favorit saya. Saya membuat beberapa hasil bagus di sana dan saya merasa kami memiliki paket yang lebih baik musim ini dibandingkan dengan yang sebelumnya, jadi semoga kami bisa bertarung lebih ketat di depan," demikian dia.


Incar Milito, Inter Bersiap untuk Musim Depan



Senin, 18/05/2009 08:50 WIB

Doni Wahyudi - detiksport
Milan - Baru 24 jam lebih memastikan scudetto, Inter Milan sudah mulai membangun skuad untuk musim depan. Jose Mourinho megonfirmasi kalau Nerazzurri tengah berupaya mendatangkan Diego Milito.

Dengan skuad yang ada saat ini, lini depan Inter terhitung masih sangat kuat. Selain keberadaan Zlatan Ibrahimovic dan Mario Balotelli yang lebih sering jadi andalah, Jose Mourinho punya super-sub Julio Cruz dan Hernan Crespo.

Namun dengan ambisi mempertahankan titel di musim depan, sekaligus untuk bisa bersaing di Liga Champions, Inter telah mempersiapkan skuadnya. Dan nama pertama yang berada dalam daftar belanja mereka adalah striker Genoa, Diego Milito.



"Sekarang kami bisa mengungkapkannya. Inter tak jauh lagi untuk mendapatkan Milito dari Genoa, seorang striker yang dalam puncak performa, ungkap Mourinho dalam wawancaranya dengan sebuahstasiun televisi seperti diberitakan Yahoosport.

Milito, yang kini berusia 29 tahun, sudah menyumbang 20 gol buat Bologna musim ini. Seiring isu bakal didepaknya Crespo dan Cruz, striker warga negara Argentina itu diproyeksikan akan menjadi partner Ibra musim depan.

Mourinho sebenarnya sudah kehilangan satu strikernya saat melepas Adriano ke
Flamengo beberapa waktu lalu. Namun selain mengejar striker baru, pelatih asal Portugal itu juga mengincar pemain tengan untuk bisa melapis empat pemain yang hamipr selalu dimainkan sepanjang musim ini.

"Ada dua atau tiga pemain yang kami kejar, selain itu kami juga harus mencari pengganti Adriano. Kami memainkan gelandang yang sama - (Javier) Zanetti, (Sulley) Muntari, (Esteban) Cambiassodan (Dejan) Stankovic - sepanjang musim. Jika salah satu dari mereka hilang, maka itu akan men jadi bencana," pungkas dia.