Selasa, 19 Mei 2009

Google Street View Kembali Tuai Kecaman




Senin, 18/05/2009 07:12 WIB

Santi Dwi Jayanti – detikinet
Jakarta - Layanan Street View milik Google lagi-lagi tersandung masalah. Giliran Jepang yang kali ini berontak. Mereka protes gara-gara pemasangan kamera Google yang dinilai 'terlalu tinggi'.

Sejak penerapannya, Street View yang dibidani oleh Google banyak mendapat kecaman yang sebagian besar terkait dengan pelanggaran privasi. Dan kini saat ia beroperasi di Jepang, pun tak luput dari masalah serupa.

Akibat pemasangan kamera yang dianggap terlalu tinggi dari kendaraan yang mengangkutnya, Google menuai sejumlah keluhan dari masyarakat. Kamera yang terlalu tinggi tersebut memungkinkan Google 'menerobos' seluruh celah dalam kamar-kamar pribadi yang tentu saja tidak semuanya berkenan dengan itu.




Google berpikir dengan ketinggian kamera yang dipasang, mereka bisa mendapatkan gambar dengan kualitas tinggi, dengan tetap menghormati privasi dari pemilik rumah. Namun tetap saja, hal ini masih 'cacat'.

Protes yang masyarakat layangkan juga mengandung desakan pada Google untuk mengambil ulang semua gambar. Mencoba untuk berbesar hati, Google pun akhirnya bersedia menurunkan ukuran ketinggian kamera sepanjang 40cm.

"Kami telah menurunkan ketinggian kamera merujuk pada karakteristik unik yang dimiliki jalan-jalan di Jepang; jalan-jalan tersebut cenderung sempit, tanpa trotoar dan driveways, rumah-rumahnya pun dibangun dekat dengan jalan," kilah Google dan dikutip detikINET dari BBC, Senin (18/5/2009).

Ini merupakan layangan protes yang pertama kali kepada Street View. Sebelumnya, Yunani telah memblokirnya juga karena masalah privasi. Hal serupa dilakukan pula di Inggris dan juga Pentagon.

Namun Google sepertinya tidak gentar dan akan terus melanjutkan hidup layanan yang kompatibel dengan Google Map dan Google Earth ini. Di usianya yang ke-2, Street View telah mampu meng-cover 9 negara, termasuk Amerika. Dan ia akan terus berputar serta menjelajah penjuru seluruh seluruh Eropa.

0 komentar: